1. Menurut
Louis de Broglie bahwa elektron mempunyai sifat gelombang sekaligus juga
partikel. Jelaskan keterkaitannya dengan teori mekanika kuantum dan Teori Orbital Molekul?
Jawaban : Pada tahun 1913, Niels
Bohr menggunakan teori kuantum untuk menjelaskan spektrum unsur. Berdasarkan
pengamatan, unsur-unsur dapat memancarkan spektrum garis dan tiap unsur
mempunyai spektrum yang khas. Menurut Bohr, Spektrum garis menunjukkan elektron dalam atom hanya dapat beredar pada
lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu. Pada lintasannya elektron
dapat beredar tanpa pemancaran atau penyerapan energi. Oleh karena itu, energi
elektron tidak berubah sehingga lintasannya tetap. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan
lain disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah energi yang harganya sama
dengan selisih kedua tingkat energi tersebut.
ΔE = Ef
– Ei
Keterangan:
ΔE
= energi yang menyertai perpindahan elektron
Ef
= tingkat energi akhir
Ei = tingkat energi awal
Lalu Hipotesis Louis de Broglie
dan azas ketidakpastian dari Heisenberg merupakan dasar dari model Mekanika
Kuantum (Gelombang) yang dikemukakan oleh Erwin Schrodinger Epada
tahun1927, yang mengajukan konsep orbital untuk menyatakan kedudukan elektron
dalam atom. Orbital menyatakan suatu daerah dimana elektron paling mungkin
(peluang terbesar) untuk ditemukan. Schrodinger sependapat dengan Heisenberg
bahwa kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan secara pasti, namun
yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada suatu titik
pada jarak tertentu dari intinya. Ruangan yang memiliki kebolehjadian terbesar
ditemukannya elektron disebut Orbital. Dalam mekanika kuantum,
model orbital atom digambarkan menyerupai “awan”. Beberapa orbital bergabung
membentuk kelompok yang disebut Subkulit. Persamaan gelombang ( Ψ=
psi) dari Erwin Schrodinger menghasilkan tiga bilangan gelombang (bilangan
kuantum) untuk menyatakan kedudukan (tingkat energi, bentuk, serta orientasi)
suatu orbital, yaitu: bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l)
dan bilangan kuantum magnetik (m) .
Sifat simetri dan energi relatif orbital atom menentukan
bagaimana mereka berinteraksi untuk membentuk orbital molekul. Orbital molekul
ini kemudian diisi dengan elektron tersedia sesuai dengan aturan yang sama yang
digunakan untuk orbital atom, dan energi total elektron dalam orbital molekul
dibandingkan dengan total awal energi elektron dalam orbital atom.
Jika energi total elektron dalam molekul orbital kurang
dari dalam orbital atom, molekul stabil dibandingkan dengan atom; jika tidak,
molekul tidak stabil dan senyawa tidak terbentuk. Kami akan pertama
menggambarkan ikatan (atau kurangnya itu) di sepuluh pertama molekul diatomik
homonuclear dan kemudian memperluas pengobatan untuk heteronuklir molekul
diatomik dan molekul yang memiliki lebih dari dua atom. Dalam kasus orbital
atom, persamaan Schrodinger dapat ia ditulis untuk elektron dalam molekul.
Perkiraan solusi untuk persamaan Schrodinger molekul ini dapat dibangun dari
kombinasi linear orbital atom (LCAO), yang jumlah dan perbedaan fungsi
gelombang atom.
2. Bila
absorpsi sinar UV oleh ikatan rangkap menghasilkan promosi
elektron ke orbital yang berenergi lebih tinggi. Transisi elektron manakah
memerlukan energi terkecil bila sikloheksena berpindah ke tingkat tereksitasi ?
Jawaban : Salah satu media yang
dapat digunakan untuk mengetahui interaksi molekul terhadap sinar uv adalah
dengan menggunakan instrumen spektrofotometer UV-Vis. Adsorpsi cahaya UV-Vis
mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi electron dari orbital-orbital
ke keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan interaksi berenergi
lebih tinggi. Energy yang terserap kemudian terbuang sebagai cahaya atau
tersalurkan dalam reaksi kimia. Absorpsi cahaya tampak dan radiasi ultraviolet
meningkatkan energy elektronik sebuah molekul, artinya energy yang disumbangkan
oleh foton-foton memungkinkan elektron-elektron itu mengatasi kekangan
inti dan pandah ke luar ke orbital baru yang lebih tinggi energinya. Semua
molekul dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-tampak karena mereka mengandung
electron, baik sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasi ke tingkat
energy yang lebih tinggi.
Molekul-molekul
yang memerlukan lebih banyak energi untuk promosi electron akan menyerap cahaya
pada panjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yang menyerap energy lebih
sedikit akan menyerap cahaya pada panjang gelombang yang lebih panjang. Senyawa
yang menyerap cahaya dalam daerah tampak memiliki elektron yang lebih mudah
dipromosikan daripada senyawa yang menyerap cahaya pada gelombang UV yang lebih
pendek.
Pemisahan
tenaga yang paling tinggi diperoleh bila electron-elektron dalam ikatan
tereksitasi yang menimbulkan serapan dalam daerah dari 120-200 nm. Daerah ini
dikenal sebagai daerah Ultra Violet (UV) vakum dan relative tidak banyak
menimbulkan keterangan. Diatas 200 nm eksitasi electron. Dari orbital-orbital p
dan d, dan ikatan phi terutama system konjugasi phi segera dapat diukur, dan spectra
yang diperoleh memberikan banyak keterangan.
Pelarut
|
Cuf Off Point (nm)
|
Sikloheksana
|
210
|
Sikloheksana adalah sikloalkana
dengan rumus molekul C6H12.
Pada zat-zat pengabsorbsi ini berkaitan dengan tiga jenis transisi elektron,
yaitu elektron-elektron π, σ, dan n, yang meliputi molekul atau ion organik dan
sejumlah anorganik.
Bila
molekul menyerap sinar ultraviolet terlihat pada tenaga tertentu, maka petama
bahwa hanya satu elektron dipromosikan ke tingkat tenaga yang lebih tinggi, dan
bahwa elektron-elektron lain tidak terpengaruh. Keadaan yang tereksitasi yang
dihasilkan ini mempunyai waktu hidup pendek (sekitar 10-6 hingga 10-9
det) dan sebagai akibat adalah bahwa selama eksitasi elektronik atom-atom dari
molekul tidak bergerak (dasar Franck-Condon). Energi yang
dimiliki sinar UV mampu menyebabkan perpindahan elektron (promosi elektron)
atau yang disebut transisi elektronik. Transisi
elektronik dapat diartikan sebagai perpindahan elektron dari satu orbital ke
orbital yang lain.
Dalam
satu molekul terdapat dua jenis orbital yakni Orbital Ikatan (bonding orbital) dan Orbital Anti-ikatan (antibonding
orbital). Orbital ikatan di bagi menjadi beberapa jenis yakni orbital
ikatan sigma (σ, = ikatan tunggal) dan orbital phi (π, = ikatan rangkap),
sedangkan orbital nonikatan berupa elektron bebas yang biasanya dilambangkan
dengan n. Orbital nonikatan
umumnya terdapat pada molekul-molekul yang mengandung atom nitrogen, oksigen,
sulfur dan halogen .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar