Molekul dapat berperan sebagai
partikel dan gelombang .
a. Partikel adalah sebuah satuan dasar dari
benda atau materi. Bisa juga dikatakan Partikel merupakan satuan bagian
terkecil dari suatu materi.
b. Gelombang
adalah gejala rambatan suatu getaran atau usikan . Gelombang akan terus terjadi
apabila sumber geteran ini bergetar terus menerus .
Pada
penelitian Louis de Broglie mengungkapkan konsep dualisme materi melalui
eksperimen difraksi berkas elektron yaitu suatu materi memiliki dua sifat
sebagai partikel juga sebagai gelombang. Sifat partikel dan gelombang suatu
materi tidak tampak sekaligus, sifat yang tampak jelas tergantung pada
perbandingan panjang gelombang de Broglie dengan dimensinya serta dimensi
sesuatu yang berinteraksi dengannya. Sebagai contoh petir dengan kilat. Anda
tentu pernah mendengar petir dan melihat kilat ketika turun hujan. Kilat
terlebih dulu kita lihat sebelum petir kemudian kita dengar. Hal ini dapat di
jelaskan bahwa kilat merupakan sifat gelombang berwujud cahaya sedangkan petir
merupakan sifat partikel berupa suara. Fakta ini salah satu yang mendukung
konsep dari dualisme Louis de Broglie.
Heseinberg ( 1901 – 1976 ) mengemukakan bahwa elektron tidak dapat ditentukan keberadaannya secara pasti. Keberadaan elektron hanya merupakan kebolehjadian menemukan elektron pada suatu area tertentu. Hal ini disebabkan tidak mungkin dapat ditentukan posisi sekaligus momentum dari suatu benda bergerak. Prinsip ketidakpastian ini menunjukan keterbatasan pengetahuan manusia.
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah
ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin
Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan
fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron
dalam tiga dimensi.
Elektron dalam orbital yang bergerak dengan cepat akan membentuk suatu awan elektron. Awan elektron ini memberikan deskripsi peluang terbesar tempat elektron berada. Gerakan elektron pada tiap orbital membentuk awan dengan pola tertentu misalnya menyerupai bola, bola terpilin atau bentuk lainnya. Gerakan elektron yang sangat cepat ini membentuk ketebalan yang berbeda di tiap ruang orbital. Semakin tebal awan elektron semakin besar peluang elektron untuk ditemukan begitupun sebaliknya. Menurut persamaan fungsi gelombang Schrodinger ,distribusi elektron dalam orbital dapat ditentukan melalui 3 bilangan kuantum yaitu :
1. Bilangan Kuantum Utama ( n = nomor
lintasan elektron / kulit )
2. Bilangan Kuantum Azimut ( l =
menunjukkan sub – lintasan / sub – kulit )
3. Bilangan Kuantum Magnetik ( m =
harga orbital )
CIRI
KHAS MODEL ATOM MEKANIKA GELOMBANG
1. Gerakan elektron memiliki sifat
gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr,
tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital
(bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron
dengan keadaan tertentu dalam suatu atom) .
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung
pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital
dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut) .
3. Posisi elektron sejauh 0,529
Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi
merupakan peluang terbesar ditemukannya electron .
ORBITAL MOLEKUL
Teori orbital
molekul adalah teori yang menjelaskan ikatan kimia melalui diagram orbital molekul. Sifat magnet dan sifat-sifat molekul dapat
dengan mudah dijelaskan dengan menggunakan pendekatan mekanika kuantum lain
yang disebut dengan teori orbital molekul. Salah satu contohnya teori orbital
molekul dapat menjelaskan sifat paramagnetisme dari molekul O₂ sesuai hasil percobaan, bahwa oksigen
bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan dan bukan
diamagnetik seperti yang dijelaskan dengan menggunakan teori ikatan valensi.
Temuan ini membuktikan adanya kekurangan mendasar dalam teori ikatan valensi.
Teori orbital molekul menggambarkan ikatan kovalen melalui istilah orbital
molekul yang dihasilkan dari interaksi orbital orbital atom dari atom yang
berikatan dengan molekul secara keseluruhan. Seperti halnya untuk menjelaskan
sifat-sifat ion kompleks, teori orbital molekul juga dapat dijadikan pendekatan
yang baik karena teori orbital molekul dapat menjelaskan fakta bahwa ikatan
anatara ion logam dan ligan bukan hanya merupakan ikatan ion yang murni tetapi
juga terdapat ikatan kovalen pada ion atau senyawa kompleks .
Dalam kasus orbital atom, persamaan Schrodinger dapat ia
ditulis untuk elektron dalam molekul. Perkiraan solusi untuk persamaan
Schrodinger molekul ini dapat dibangun dari kombinasi linear orbital atom
(LCAO), yang jumlah dan perbedaan fungsi gelombang atom. Seperti fungsi gelombang memiliki bentuk yaitu :
Ψ
= Ca Ψa +
Cb Ψb
Dimana Ψ
adalah fungsi gelombang molekul, Ψa, dan Ψb adalah fungsi atom gelombang, dan ca,
dan cb adalah koefisien disesuaikan. Koefisien bisa sama atau tidak
sama, positif atau negatif, tergantung pada orbital individu dan energi mereka.
Sebagai jarak antara dua atom menurun, orbital mereka tumpang tindih,
probabilitas signifikan Wilh untuk
elektron dari kedua atom di wilayah tumpang tindih. Akibatnya, orbital
molekul bentuk. Elektron dalam ikatan
orbital molekul menempati ruang antara inti, dan gaya elektrostatik antara
elektron dan dua inti positif terus atom bersama-sama.
Tiga kondisi penting untuk tumpang tindih menyebabkan
ikatan :
a.
Simetri orbital harus sedemikian rupa sehingga daerah dengan tanda yang sama
tumpang tindih Ψ.
b.
Energi orbital atom harus
sama. Ketika energi berbeda dengan jumlah yang besar, perubahan energi pada
pembentukan orbital molekul kecil dan pengurangan net energi elektron terlalu
kecil untuk ikatan yang signifikan.
c. Jarak antara atom harus cukup pendek untuk memberikan
tumpang tindih baik dari orbital .
Assalamuallaikum wr.wb
BalasHapusSaudari nina berdasarkan postingan anda diatas dapatkah anda jelaskan bagaimana peranan molekul sebagai partikel dan juga peranan molekul sebagai gelombang?
terimakasih.
WalLaikum sallam wr wb heni , Sifat magnet dan sifat-sifat molekul dapat dengan mudah dijelaskan dengan menggunakan pendekatan mekanika kuantum lain yang disebut dengan teori orbital molekul. Salah satu contohnya teori orbital molekul dapat menjelaskan sifat paramagnetisme dari molekul O₂ sesuai hasil percobaan, bahwa oksigen bersifat paramagnetik dengan dua elektron tidak berpasangan dan bukan diamagnetik seperti yang dijelaskan dengan menggunakan teori ikatan valensi.Teori orbital molekul menggambarkan ikatan kovalen melalui istilah orbital molekul yang dihasilkan dari interaksi orbital orbital atom dari atom yang berikatan dengan molekul secara keseluruhan. Seperti halnya untuk menjelaskan sifat-sifat ion kompleks, teori orbital molekul juga dapat dijadikan pendekatan yang baik karena teori orbital molekul dapat menjelaskan fakta bahwa ikatan anatara ion logam dan ligan bukan hanya merupakan ikatan ion yang murni tetapi juga terdapat ikatan kovalen pada ion atau senyawa kompleks .
HapusDalam kasus orbital atom, persamaan Schrodinger dapat ia ditulis untuk elektron dalam molekul. Perkiraan solusi untuk persamaan Schrodinger molekul ini dapat dibangun dari kombinasi linear orbital atom (LCAO), yang jumlah dan perbedaan fungsi gelombang atom. Seperti fungsi gelombang memiliki bentuk yaitu :
Ψ = Ca Ψa + Cb Ψb
Dimana Ψ adalah fungsi gelombang molekul, Ψa, dan Ψb adalah fungsi atom gelombang, dan ca, dan cb adalah koefisien disesuaikan. Koefisien bisa sama atau tidak sama, positif atau negatif, tergantung pada orbital individu dan energi mereka. Sebagai jarak antara dua atom menurun, orbital mereka tumpang tindih, probabilitas signifikan Wilh untuk elektron dari kedua atom di wilayah tumpang tindih.
Assalamualikum wr. wb.
BalasHapusberdasarkan postingan anda di atas mengenai tiga kondisi penting untuk tumpang tindih menyebabkan ikatan, salah satunya disebutkan bahwa "Simetri orbital harus sedemikian rupa sehingga daerah dengan tanda yang sama tumpang tindih Ψ". Apakah hal itu sama dengan ikatan akan terjadi karena berada pada satu fasa? Mohon penjelasannya
Wa'alaikumsallam, kalau menurut saya jelas berbeda karena Di dalam atom, elektron dipengaruhi oleh inti dari atom bersangkutan, sedangkan di dalam molekul setiap elektron dipengaruhi oleh inti dari atom-atom yang membentuk moelkul tersebut. Jadi, setiap saat, setiap elektron mengadakan interaksi dengan itni dari atom-atom yang terdapat dalam molekul.
HapusDengan memperhitungkan semua interaksi tersebut ke dalam persamaan Schrödinger dan kemudian mencari penyelesaiannya, maka diperoleh fungsi gelombang tertentu ψ yang menggambarkan tingkat energi elektron atau tingkat energi orbital molekul tersebut. Karena setiap fungsi gelombang menggambarkan orbital dari elektron di sekeliling inti dalam molekul, maka orbital tersebut dinamakan orbital molekul. Orbital molekul ini menunjukkan tingkat energi mempunyai bentuk tertentu dan kebolehjadian menemukan elektron disekitar inti.
Assalamu'alaikum nina.. Maaf sebelumnya saya ingin memberi masukan sedikit,dari postingan diatas saya mengutip kalimat terakhir bagian c, menurut saya sebaiknya pada kalimat "tapi tidak begitu singkat bahwa pasukan menjijikkan elektron atau inti mengganggu" menurut saya kalimat ini tidak perlu dimasukkan karena kalimatnya rancu akan lebih baik lagi apabila diganti dengan kalimat yang lain yang lebih tepat dan mudah dipahami oleh pembaca
BalasHapusWaailaikumsallam terima kasih atas saran ny saya akan memperbaruhi postingan yang diatas
Hapus