Konsep
mengenai gugus fungsi sangat penting dalam kimia organik, karena
berperan untuk menggolongkan struktur dan untuk memprediksi
karakteristiknya. Gugus fungsi dapat berpengaruh pada sifat fisik dan
kimia suatu senyawa organik. Molekul-molekul dikelompokkan berdasarkan
basis gugus fungsinya. Alkohol, misalnya, memiliki subunit C-O-H. Gugus
fungsi akan menentukan kereaktifan kimia dalam molekul. Senyawa dengan
gugus fungsi yang sama cenderung mengalami reaksi kimia yang sama.
Senyawa rantai terbuka (alifatik)
Senyawa
ini mengandung sistem rantai terbuka dari atom karbon. Rantai dapat
berupa rantai lurus ( tidak bercabang) atau bercabang. Senyawa rantai
terbuka juga disebut senyawa alifatik. Alifatik berasal dari bahasa
yunani aleiphar yang artinya lemak, sebagaimana senyawa ini sebelumnya
diperoleh dari lemak hewani atau nabati, atau memiliki sifat dari lemak.
Senyawa
alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi
ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.
Senyawa
alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat
ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua
dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.
Contoh senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dan Jenuh :
Senyawa rantai tertutup (siklik) Senyawa
ini mengandung satu atau lebih rantai tertutup (cincin) dan dikenal
sebagai senyawa siklik atau cincin terdiri dari 2 jenis.
1. Senyawa homosiklik
Senyawa-senyawa
dimana cincin hanya terdiri dari atom karbon disebut senyawa
homosiklik. Senyawa homosiklik atau karbosiklik dibagi lagi menjadi
senyawa alisiklik dan senyawa aromatik.
a. Senyawa alisiklik
Sebuah
cincin beranggotakan tiga atau lebih atom karbon menyerupai senyawa
alifatik seperti dalam senyawa homosiklik disebut senyawa alisiklik.
Hidrokarbon alisiklik jenuh memiliki rumus CnH2n. Contoh senyawa
alisiklik adalah siklopropana, siklobutana, sikloheksena
b. Senyawa aromatik
Senyawa
ini mengandung cincin benzena yaitu sebuah cincin dari enam atom karbon
dengan ikatan ganda dan tunggal yang berselang-seling. Disebut senyawa
aromatik karena banyak dari mereka yang memiliki bau yang harum.
2. Senyawa heterosiklik
Ketika
lebih dari satu jenis atom berada dalam satu senyawa cincin, mereka
dikenal sebagai senyawa heterosiklik. Dalam senyawa ini umumnya satu
atau lebih atom unsur seperti nitrogen (N), oksigen (O), atau sulfur (S)
ada didalam cincin. Atom selain karbon yaitu N, O atau S yang ada
didalam cincin disebut heteroatom. Senyawa seterosiklik dengan lima dan
enam atom disebut sebagai heterosiklik beranggota lima dan enam.
Contohnya adalah piridin, furan, tiofen, pirol.
Senyawa
heterosiklik selanjutnya dapat diklasifikasikan sebagai monosiklik,
bisiklik dan trisiklik tergantung pada jumlah atom penyusun atom satu,
dua atau tiga. Banyak cara menggolong-golongkan senyawa organik.
Klasifikasi berikut hanya untuk memberikan gambaran jenis senyawa
organik berdasarkan unsur pembentuknya.
ALKANA
Alkana (juga disebut dengan parafin)
adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana
adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Rumus
umum untuk alkana adalah CnH2n+2. Alkana yang paling
sederhana adalah metana dengan rumus CH4. Tidak ada batasan
berapa karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa jenis minyak dan wax adalah contoh alkana dengan atom jumlah atom karbon yang besar, bisa
lebih dari 10 atom karbon.
Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H atau ikatan C-C), dan setiap atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon
(ikatan H-C). Sebuah kumpulan dari atom karbon yang terangkai disebut juga
dengan rumus kerangka. Secara umum, jumlah atom karbon digunakan
untuk mengukur berapa besar ukuran alkana tersebut (contohnya: C2-alkana)
. Gugus alkil, biasanya disingkat dengan simbol R, adalah gugus fungsional, yang seperti alkana,
terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom hidrogen, contohnya adalah metil atau gugus etil.
ALKENA
Alkena atau olefin
dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Alkena asiklik yang paling
sederhana, yang membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan dengan gugus fungsional manapun, maka akan membentuk suatu
kelompok hidrokarbon dengan rumus umum CnH2n.
Alkena yang paling sederhana adalah
etena atau etilena (C2H4) Senyawa aromatik seringkali juga digambarkan seperti
alkena siklik, tapi struktur dan ciri-ciri mereka berbeda sehingga tidak
dianggap sebagai alkena .
Alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang
memiliki Ikatan rangkap tiga . Secara umum , rumus kimianya CnH2n-2. Salah
satunya adalah etuna yang disebut juga sebagai asetilen dalam perdagangan atau
sebagai pengelasan
Asslamualaikum nina , imel ingin bertanya mengenai hibridisasi pada alkana , alkena , dan alkuna.bisakah anda jelaskan hubungannya dan penentuan hubungannya dan berikan contoh.
BalasHapusNama : imel ledis
Nim : A1C115036
Assalamu'alaikum nina, dari postingan diatas pada paragraf pertama bisakah anda jelaskan dengan memberikan contoh pengaruh sifat fisik dan sifat kimia pada gugus fungsi dalam senyawa organik?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusGugus fungsi dapat berpengaruh pada sifat fisik dan kimia suatu senyawa organik. Molekul-molekul dikelompokkan berdasarkan basis gugus fungsinya.contohnya alkohol memiliki subunit C-O-H. Gugus fungsi akan menentukan kereaktifan kimia dalam molekul. Senyawa dengan gugus fungsi yang sama cenderung mengalami reaksi kimia yang sama.
HapusContohnya lebih lengkapnya adalah Senyawa haloalkana tidak membentuk ikatan hidrogen dan tidak larut dalam air. Sifat fisika haloalkana lainnya yaitu haloalkana mempunyai titik didih dan titik leleh lebih tinggi dari alkana yang mempunyai jumlah atom C yang sama. Hal ini disebabkan adanya penggantian atom hidrogen dengan atom halogen yang mempunyai massa atom lebih besar daripada hidrogen.
Dan Sifat Kimia Haloalkana
1) Haloalkana mengalami reaksi substitusi dengan suatu basa membentuk alkohol.
R – X + MOH → R – OH + MX
Contoh :
CH3Cl + NaOH → CH3 – OH + NaCl
2) Haloalkana mengalami reaksi eliminasi dengan pereaksi basa kuat.
reaksi eliminasi haloalkana
Contoh :
contoh reaksi eliminasi haloalkana
3) Haloalkana bereaksi dengan logam natrium akan menghasilkan alkana. Reaksi ini disebut Sintesis Wart.
2RX + 2Na → R – R + 2NaX
4) Haloalkana + magnesium menghasilkan Pereaksi Grignard.
Jika larutan alkil dalam eter kering dikocok dengan serbuk magnesium, maka akan terjadi pereaksi Grignard. Dari sintesis inilah Victor Grignard pada tahun 1942 mendapat hadiah nobel.
reaksi Haloalkana dan magnesium
Contoh :
contoh reaksi Haloalkana dan magnesium
assalamu'allaikum nina,
BalasHapusberdasarkan artikelanda diatas dapatkah anda menjelaskan apa perbedaan antara bisiklik dan polisiklik?
Waalaikum sallam wr wb, senyawa bisiklik adalah yang memiliki ciri struktur yang satu atom karbonya merupakan anggota dari dua lingkar yang berbeda sedangkan polisiklik adalah atom atau titik yang menjembatani dalam bangun polisiklik dan polisiklik mempunyai lebih dari tiga lingkar .
Hapus