Selasa, 06 September 2016

Tinjauan Ulang Atom, Molekul, Senyawa dan Afinitas Elektron


          
Sekitar tahun 1850, kimia organik di definisikan sebagai kimia senyawa yang datang dari benda hidup sehingga timbul istilah organik. definisi ini mulai usang sekitar tahun 1900. pada saat itu, ahli kimia mensistesa senyawa kimia baru di labolatorium, dan banyak dari senyawa baru ini tak mempunyai hubungan dengan benda hidup.
Kimia organic juga adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat, komposisi, reaksi dan persiapan(sintesis atau arti lainnya) tentang persenyawaan kimiawi yang bergugus karbon dan hidrogen, yang dapat juga terdiri atas beberapa elemen lain, termasuk nitrogen, oksigen, unsur halogen, seperti fosfor, silikon dan belerang. Kimia organik awalnya diartikan sebagai senyawa yang berasal dari makhluk hidup. Kimia organik identik dengan kimia karbon karena senyawa organik umumnya sebagian besar tersusun atas persenyawaan karbon.). Terlepas dari bahan dasar karbon, kimia anorganik hanya menguraikan senyawa karbon sederhana, dengan struktur molekul yang tidak mengandung karbon menjadi rantai karbon (seperti dioksida, asam, karbonat, karbida, dan mineral .
Hal ini tidak berarti bahwa senyawa karbon tunggal tidak ada (yaitu: metana dan turunan sederhana). Biokimia sebagian besar menguraikan kimia protein (dan biomolekul lebih besar) karena sifat yang spesifik, senyawa berantai karbon banyak menampilkan keanekaragaman senyawa organik yang ekstrim dan penerapan yang sangat luas. Senyawa-senyawa tersebut merupakan dasar atau unsur pokok beberapa produk (cat, plastik, makanan, bahan peledak, obat-obatan, petrokimia, beberapa nama lainnya) dan (terlepas dari beberapa pengecualian) bentuk senyawa merupakan dasar dari proses hidup. Perbedaan bentuk dan reaktivitas molekul kimia menetapkan beberapa fungsi yang mengherankan, seperti katalis enzim dalam reaksi biokimia yang mendukung sistem kehidupan. Pembiakan otomatis alamiah dalam kimia organik dalam kehidupan seluruhnya. Kecenderungan dalam kimia organik termasuk sintesis kiral, kimia hijau, kimia gelombang mikro, fullerene (karbon alotropis) dan spektroskopi gelombang mikro
.                  
A. ATOM
       Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat yang sama dengan unsur tersebut.
Atom terdiri dari :
Proton   : bermuatan positif
Elektron : bermuatan negatif
Neutron : tidak bermuatan ( netral )
MODEL ATOM


1.  MODEL ATOM JOHN DALTON
 

Atom adalah bagian terkecil suatu unsur ,atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, terbagi lagi, atau diubah menjadi zat lain . Atom-atom suatu unsur adalah sama da segala hal, tetapi berbeda dengan atom-atom dari unsur lain. Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari unsur-unsur yang terlihat .
Kelemahan teori atom Dalton : tidak dapat membedakan pengertian atom dan molekul. Dan atom ternyata bukan partikel yang terkecil.

2. MODEL ATOM J.J. THOMPSON
Atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron-elektron seperti kismis . Jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom bersifat netral .

3. MODEL ATOM RUTHERFORD
 
Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang massanya merupakan massa atom tersebut elektron-elektron . Dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebutbanyaknya elektron dalam atom sama  dengan banyaknya proton dalam inti dan ini sesuai dengan nomor atomnya.
4. MODEL ATOM BOHR
Elektron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat energi (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi . Elektron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan memancarkan energi, atau sebaliknya.
 B. Molekul     
        Atom-atom memiliki kecenderungan stabil dengan cara mengikat atom lain yang sama atau tidak sama. Molekul yang terdiri dari atom-atom yang sama kita sebut molekul unsur, sedangkan yang terdiri dari atom-atom yang berbeda disebut molekul senyawa. Contoh:
  • molekul unsur : molekul O2, molekul H2, molekul N2, molekul Cl2.
  • molekul senyawa : molekul air (H2O); molekul gula (C6H12O6); molekul garam dapur NaCl
Gambar perbedaan antara atom, molekul unsur, dan molekul senyawa.

C. UNSUR  
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Unsur didefinisikan pula sebagai zat tunggal yang sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil .Unsur dapat dikelompokkan ke dalam unsur logam, nonlogam, dan metalloid atau semilogam. Ada beberapa unsur yang memiliki sifat seperti logam dan nonlogam. Unsur tersebut dikenal sebagai unsur metaloid atau semilogam. Contohnya adalah silikon, boron, germanium, arsen dan stibium (antimon). Unsur-unsur tersebut banyak digunakan sebagai semikonduktor.



D. SENYAWA
Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri dari susunan beberapa partikel unsur atau atom. Massa unsur-unsur partikel penyusun senyawa memiliki perbandingan tetap. Unsur-unsur penyusun senyawa tidak dapat dipisahkan dengan reaksi kimia biasa. Senyawa di dunia terdapat sangat banyak bahkan tak terhingga. Beberapa contoh senyawa adalah Air (H2O), Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Asam Lambung (HCl), Freon (CFC), dan masih banyak lagi.
Air juga tergolong ke dalam senyawa. Air dapat diuraikan menjadi dua jenis zat lain, yaitu gas hidrogen dan oksigen. Penguraian air dapat terjadi jika uap air dipanaskan pada suhu tinggi atau jika air dialiri listrik. Sifat gas hidrogen dan oksigen berbeda dengan sifat air. Gas hidrogen mudah terbakar, sedangkan oksigen merupakan gas yang diperlukan pada proses pembakaran. Sementara air tidak dapat terbakar dan tidak dapat melangsungkan pembakaran.


E. AFINITAS ELEKTRON

Afinitas electron merupakan besaran energi yang dibebaskan oleh suatu atom yang bersifat netral ke dalam bentuk wujud gas ketika sedang menerima satu electron sehingga akan membentuk ion negatif. Energi dari ionisasi ini selalu akan ditekankan kepada pembentukan ion positif sehingga afinitas electron akan ditekankan kepada ion negatif dan keduanya nanti akan banyak dipakai untuk unsur – unsur yang berada pada golongan 6 dan 7 di tabel periodic. Sedikit berbeda dengan energi ionisasi, afinitas electron ini biasanya mendapat berbentuk positif atau negatif. Apabila suatu electron ditambahkan kepada suatu atom yang memiliki nilai yang stabil dan sejumlah energi akan diserap maka afinitas electron akan berharga atau bersifat positif. Apabila atom melepaskan energi, maka afinitas dari elektronnya akan bersifat atau berharga negartif. Contoh konkritnya adalah pada saat gas klor mendapatkan atau menerima electron demi membentuk ion negative .
Afinitas electron ini adalah salah satu sifat dari keperiodikan unsur. Intinya afinitas electron merupakan energi yang dilepaskan oleh suatu atom di dalam bentuk wujud gas dan ketika menangkap satu electron akan membuat ion negatif. Karena melepaskan energi, maka harga atau nilai afinitas electron akan diberikan tanda minus. Nilai dari afinitas electron untuk beberapa unsur di dalam satu periode dan golongan tidak akan memiliki keteraturan. Contohnya, unsur di dalam golongan III A, IVA dan V A. Meski demikian, dalam kategori umum keperiodikan afinitas electron di dalam tabel periodeik merupakan dalam satu periode kiri ke kanan dan afinitas electron akan cenderung semakin besar. Di dalam golongan dari bawah ke atas, afintas elektronnya juga cenderung akan semakin besar.
 


SUMBER REFERENSI 
  1. Anonim. Molekul. 7 Juni 2014 http://id.wikipedia.org/wiki/Molekul 
  2. Anonim. Atom. 7 Juni 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Atom 
  3. Memet Mulyadi. Unsur, dan Senyawa. 7 Juni 2011 http://memetmulyadi.blogspot.com   /2012/04/unsur-senyawadan-campuran.html   
  4. Admin. Atom menurut para Ahli. 7 Juni 2014.   http://www.pengertian ahli.com/2013/10/pengertian-atom-menurut para-ahli.htm .

7 komentar:

  1. assalamualaikum nina
    ica hanya ingin mengomentari dan memberi saran, kalau kita memiliki tugas untuk merangkum materi tentang afinitas elektron, dan sepertinya nina belum memposting tentang itu, tolong ditambahkan ya

    annisa puspa zulida
    A1C115038

    BalasHapus
  2. Wa'alaikumsallam , Terimakasih atas saran nya dan saya akan memperbaruhi postingan yang saya buat

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. assalamualaikum nina, dari artikel anda mengenai afinitas.saya ingin bertanya kenapa saat menerima suatu elektron membentuk ion negatif ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsallam imel , itu karena Energi dari ionisasi ini selalu akan ditekankan kepada pembentukan ion positif sehingga afinitas electron akan ditekankan kepada ion negatif . Apabila atom melepaskan energi, maka afinitas dari elektronnya akan bersifat negartif maupun sebaliknya. Contoh konkritnya adalah pada saat gas klor mendapatkan atau menerima electron demi membentuk ion negative .

      Hapus
  5. assalamualaikum wr.wb. nina, saya ingin bertanya.
    Mengapa pada ikatan logam, inti-inti atom berjarak tertentu dan beraturan sedangkan elektron yang saling dipinjamkan bergerak tidak beraturan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. WAALAIKUM SALLAM WR WB , itu dikarenakan Dalam logam orbital atom terluar yang terisi elektron menyatu menjadi suatu sistem terdelokalisasi yang merupakan dasar pembentukan ikatan logam. Delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari satu atom ke atom lain.

      Atom logam dapat berikatan sambung menyambung ke segala arah sehingga menjadi molekul yang besar sekali. Satu atom akan berikatan dengan beberapa atom lain disekitarnya. Akibatnya atom tersebut terikat kuat dan menjadi logam berwujud padat (kecuali Hg) dan umumnya keras.

      Hapus